Cara petani menggunakan peralatan pertanian dengan tepat di waktu pengirikan adalah untuk mendapatkan kualitas hasil panen yang terbaik. Ia tidak akan menghancurleburkan gandum itu sendiri. Hal yang sama ini dianalogikan dengan kebijaksanaan Tuhan. Ia tidak bermaksud membinasakan umat-Nya. Kalau Tuhan menghukum maka penghukuman bersifat sementara. Bukan akhir atau tujuannya. Dengan demikian orang percaya harus terus menerus berharap, bahwa dibalik penderitaan ada maksud Tuhan yang terbaik.
Melalui bacaan ini kita diajak untuk merenung bersama seperti seorang petani yang tidak terus-menerus memukul gandumnya supaya hancur. Maka demikianlah yang dilakukan Tuhan bagi kita. Tuhan sering menggunakan penderitaan untuk menyadarkan kita. Tidak untuk selama-lamanya Ia menghukum umat-Nya. Ia melakukan dengan kesabaran dan kasih agar kita bertobat dan mengasihi Dia.
Proses bukanlah tujuan atau hasil akhir. Kalau saat ini kita mengalami pergumulan dan penderitaan maka lihatlah itu sebagai proses Tuhan untuk membentuk, menguatkan dan melatih kita supaya tetap setia dan taat kepada-Nya.
Demikian juga bagi anak-anak, jika mama dan papa sering menasihati atau memarahi bukan berarti mama dan papa tidak menyayangi, tapi berharap supaya menjadi anak-anak yang taat, rajin, dan mandiri. Semua yang orang tua lakukan adalah demi kebaikan dan masa depan anak-anaknya. Amin.
Doa: Syukur kami persembahkan kepada-Mu Tuhan yang memberi kami harapan dan semangat untuk menjalani hidup. Di balik pergumulan ini ada kasih setia dan kemurahan Tuhan yang terus mengiringi langkah kami. Amin